Sabtu, 22 September 2007

Blackberry

Teknologi Kanada
Kombinasi Produktivitas dan Gaya Hidup

Pada awalnya, perangkat teknologi komunikasi informasi yang dikembangkan ditujukan untuk meningkatkan produktivitas, memperlancar pekerjaan sehari-hari para penggunanya. Namun, pada akhirnya, perkembangan teknologi komunikasi informasi membuktikan produktivitas tidak lagi menjadi satu faktor saja.

Ada faktor lain ikut menentukan yang tidak terkait dengan produktivitas. Tren merupakan inti utama perkembangan teknologi komunikasi informasi. Dalam bahasa anak muda disebut "modis". Kita menyebutnya gaya hidup. Di mana teknologi diterima menjadi sebuah keharusan karena mampu mengartikulasikan gaya hidup kita sebagai orang modern, orang digital.

Ketika Research In Motion (RIM), perusahaan asal Kanada menciptakan perangkat yang disebut sebagai Blackberry, perangkat genggam seperti komputer saku yang disebut Personal Digital Assistant (PDA), pasaran utamanya dan teknologi yang dikembangkan murni pada kemampuan untuk menangani e-mail nirkabel.

Perangkat ini pun digemari oleh orang-orang kantoran yang sebelumnya harus mondar-mandir ke kantor untuk periksa e-mail mereka atau yang merasa kewalahan untuk mencetak ratusan e-mail yang harus dibaca dan ditanggapi secepatnya. Perangkat Blackberry pada awalnya diasosiasikan pada kebutuhan orang yang bekerja, tetapi memiliki mobilitas tinggi.

Perusahaan asal Kanada yang memopulerkan Blackberry di belahan Benua Amerika utara pun mengembangkan sistem operasi sendiri dan aplikasi tambahan lain, seperti daftar alamat, kalendar, dan segala sesuatu yang berkepentingan dengan pekerjaan dan meningkatkan produktivitas.

Sistem Blackberry

Sistem Blackberry, yang awalnya juga dilengkapi dengan sistem pager, dikembangkan dengan cara menyewa server yang terhubung ke sistem Blackberry oleh perusahaan yang ingin menggunakan layanan ini. Bekerja sama dengan operator seluler, Blackberry kemudian menjadi gadget paling populer.

Popularitasnya terus berkembang ke kawasan Eropa yang umumnya didominasi oleh sistem GSM dan sistem operasi Symbian yang terdapat pada ponsel seperti buatan Nokia dan Siemens. Memang muncul persoalan kompabilitas dengan sistem jaringan yang berkembang sehingga sistem Blackberry buatan RIM dianggap masih terlalu mahal.

Namun, bersamaan dengan ledakan pesat sistem jaringan dicampur dengan konverjensi dan mobilitas pengguna teknologi komunikasi informasi, artinya juga pertumbuhan eksponensial lalu lintas e-mail, para insinyur yang menciptakan sistem Blackberry mulai menyediakan perangkat lunak yang memungkinkan untuk mengaju (forward) e-mail pengguna.

Artinya, e-mail pengguna yang masuk dari akun e-mail individu, atau melalui alamat e-mail pengguna di perusahaan, ke sistem jaringan nirkabel pelanggan yang terdaftar menggunakan Blackberry. E-mail keluar (outgoing) langsung menuju alamat yang diinginkan dari perangkat Blacberry, tetapi sebuah salinan juga masuk ke boks e-mail pengguna.

Kombinasi gaya hidup

Dibandingkan dengan komputer genggam PDA yang menggunakan sistem berbasis Windows maupun Palm, sistem Blackberry berfungsi lebih sederhana dan memberikan pilihan aplikasi yang lebih menarik. Apalagi, sistem operasi Blackberry yang sangat kecil, hanya mencapai 4 MB flash memory, dan memasukkan informasinya pun menggunakan papan ketik kecil yang sering disebut sebagai papan jempol (thumb keyboard).

Dalam perkembangannya, RIM menghadirkan berbagai seri Blackberry yang lebih mengikuti tren pasar teknologi komunikasi informasi. Kamera digital dan layar LCD dengan teknologi TFT pun menjadi perlengkapan standar yang tidak ada kaitannya dengan produktivitas, seperti produk terbarunya Blackberry Pearl (foto atas) dan seri 8800 (foto kiri) yang lebih futuristik dengan track ball yang memudahkan navigasi.

Produk terbaru Blackberry ini menunjukkan bahwa gaya hidup dan tren kehidupan digital menjadi faktor penting untuk bisa diterima secara massal. Dan sepertinya, RIM mulai mengerti untuk mengombinasikan produktivitas dan gaya hidup seperti tercermin dalam produk terbarunya tersebut. (rlp)

Tidak ada komentar: