Sabtu, 22 September 2007

Aplikasi Melalui Teknologi Wireless

SEORANG pasien, kini tidak perlu repot lagi bila ingin mengetahui berapa besar ongkos yang harus dibayar untuk biaya rawat inap, biaya operasi, cek di laboratorium maupun membeli obat di apotik serta mengetahui kondisi kesehatan pasien. Semua pelayanan itu bisa diketahui dengan mudah, berkat perkembangan aplikasi sistem informasi rumah sakit berbasis teknologi wireless (nirkabel), seperti diperkenalkan STIKOM Surabaya.
Rumah sakit merupakan salah satu layanan publik yang dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas, baik dari sisi medis maupun administratif. Maka, dengan perkembangan teknologi wireless, teknologi ini dapat membantu untuk meningkatkan kualitas rumah sakit yang mengintegrasikan data medis dan data administrasi, sehingga tercipta layanan terpadu bagi pasien.
Selain itu, pihak rumah sakit juga dapat memantau unjuk kerja rumah sakit dengan memanfaatkan data-data yang sudah terintegrasi tersebut dengan lebih cepat dan tepat.
Secara garis besar, sistem informasi rumah sakit meliputi, administrasi pasien, rekam medis, penunjang medis, apotik, billing system dan executive information system.
Misalnya, administrasi pasien, merupakan sistem untuk mencatat data pribadi dan kunjungan pasien. Selain itu, juga secara otomatis menghasilkan nomor register pasien dan mencetak kartu berobat.
Pada aplikasi tersebut, disediakan fasilitas pencarian data pasien berdasarkan beberapa kriteria tertentu yang meliputi pelayanan pasien rawat jalan, rawat inap maupun rawat darurat.
Misalnya lagi, billing system merupakan sistem secara otomatis menghitung biaya pengobatan rawat jalan, rawat inap dan rawat darurat berdasarkan data dari rekam medis, penunjang medis dan apotik.
STIKOM Surabaya mengklaim sebagai perguruan tinggi pertama di Indonesia yang mengembangkan teknologi wireless, bekerjasama dengan perusahaan SMC Networks Singapore, dengan mendirikan laboratorium di kampus ini.
Dalam kerjasama itu, SMC Networks Singapore dan Masscom Nextara Persada (sole distribution SMC Network Indonesia), bertindak sebagai penyedia perangkat wireless.
STIKOM sendiri, ujar Ketua STIKOM Surabaya Haryanto Tanuwijaya, akan memberikan mata kuliah tersendiri untuk teknologi ini kepada mahasiswanya.
Tutut Wiriyanto, dosen STIKOM mengutarakan, bagi perguruan tinggi, informasi sangat diperlukan pimpinan maupun mahasiswa. Dengan bantuan teknologi wireless, informasi yang diakses diharapkan terjadi sinergi untuk pemantauan studi.
Sistem informasi PT, STIKOM Surabaya memperkenalkan sistem yang terdiri dari 4 bagian. Yakni, sistem informasi administrasi akademik (SITA), student integrated system (SIS), sistem informasi eksekutif (SIE) dan sistem informasi cyber campus (SICC).
SITA merupakan sistem yang digunakan pada back office untuk mengelola data mentah, mulai dari penerimaan mahasiswa baru, registrasi, perencanaan studi, perkuliahan, ujian sampai nilai. Sistem ini dibuat interaktif sehingga mudah dioperasikan oleh user.
SIS dirancang khusus untuk konsumsi mahasiswa. Sistem ini diletakkan pada terminal komputer yang berada di lokasi-lokasi tertentu di kampus.
Mahasiswa dapat menggunakan fasilitas ini dengan memasukkan nomor induk mahasiswa (NIM) dan PIN untuk menampilkan informasi personal mahasiswa. Informasi yang bisa diakses berupa data pribadi, akademik, keuangan, perpustakaan. Selain itu, mahasiswa bisa melakukan permintaan transkrip melalui terminal itu.
SIE, bagi pimpinan PT. Sistem ini menyajikan informasi global PT. Jika dibutuhkan dapat disajikan informasi secara detil karena terdapat fasilitas drill down pada sistem ini. Informasi sistem ini kebanyakan disajikan dalam bentuk grafik untuk memudahkan analisa.
SICC, merupakan sistem berbasis web. Dengan sistem ini memungkinkan seluruh civitas akademika mengakses informasi tanpa terbatas ruang dan waktu.
Wijaya Sugiri, Managing Director Masscom Nextara Persada, –sole distribution perangkat wireless SMC Network untuk Indonesia– mengutarakan, di kota-kota besar dunia, teknologi ini sudah merambah di mana-mana.
Sekadar diketahui, SMC Networks adalah perusahaan yang telah 30 tahun lebih bergerak di bidang connectivity and internet access solutions.
Sugiri mengatakan, di Singapura, hampir setiap gedung perkantoran, hotel, rumah sakit, kampus maupun yang lain, telah memanfaatkan teknologi itu untuk mendukung informasi dan komunikasi.
Dengan teknologi ini, penghuni gedung atau yang memiliki kepentingan, bisa dengan leluasa mengakses berbagai informasi melalui media yang tersedia.
Mereka, juga bisa membuka internet sambil menikmati secangkir kopi di meja restoran, di taman kota, di dalam kamar hotel dan tempat-tempat lainnya. Asalkan saja, pengguna memiliki melalui perangkat client berupa personal computer (PC), laptop maupun PDA.
Dikatakan, investasi untuk membangun jaringan wireless sebenarnya tidak terlalu mahal. Besar kecilnya investasi juga tergantung cakupan wireless. Wireless untuk kepentingan intern dalam ruangan, misalnya, tidak seberapa besar dibanding yang jangkauannya puluhan kilometer.
“Ada yang cuma 100 dolar. Tetapi, ada juga yang harganya mencapai ribuan dolar,” ujar Wijaya ketika menghadiri penandatanganan kerjasama antara kampus STIKOM Surabaya dengan SMC Networks Singapore, pekan lalu (ajib2007).

~ oleh jiib di/pada Mei 7, 2007.

Tidak ada komentar: