Jumat, 14 Desember 2007

Web-Designer

Mungkin anda pernah membuka suatu situs internet dan sangat menyukai gambar-gambar animasinya sehingga anda tertarik untuk mengunjungi situsi itu kembali.Atau, mungkin anda juga pernah merasa kesal karena proses download ( pengambilan data di internet ) membutuhkan waktu lama, padahal andasedang terburu-buru.Pernakah terpikir oleh anda siapakah yang berada di belakang layar halaman situs yang terpampang di layar komputer anda ?


Tampilan yang anda lihat di setiap situs, baik yang berupa tulisan disertai satu dua foto , sampai bentuk-bentuk animasi seperti gambar yang berubah setiap kali anda menyentuhkan mouse ke atasnya, merupakan buah karya para web-designer.


Jembatan Antara Pemilik Dan Pengunjung Situs

Seorang web-designer bertanggung jawab terhadap konsep desain suatu situs sampai situs itu selesai secara offline ( belum dapat diakses melalui internet) .Hasil rancangan ini didiskusikan pula dengan web developer , yang bertanggung jawab untuk membuat program , membeli domain (.co.id, .com atau .net ) dan hal lain-lain yang menunjang situs tersebut agar dapat dilihat secara online ( menggunakan akses internet )



Sebelum merancang suatu situs, web-designer terlebih dahulu perlu mengetahui konsep yang ingin ditampilkan oleh perusahan atau pemilik situs. Ia harus memperhatikan tujuan, manfaat, serta target konsumen/pengunjung yang dituju, untuk dijadikan dasar pertimbangan ketika membuat rancangan. Dapat dikatakan , web-designer merupakan jembatan yang menghubungkan pemilik situs dengan user ( pengunjung situs ) . Semakin ‘ramah’ halaman situs terhadap pengunjungnya, umunya semakin disukai.Di sini, kata ramah bisa diartikan sebagai mudah digunakan , menarik, aksesnya cepat, jenis huruf dan warnanya tidak membuat matanya lelah.

Sebenarnya, cara kerja web-designer tidak banyak berbeda dengan cara kerja desainer grafis.Hanya, untuk mendesain situs ada keterbatasan-keterbatasan yang harus diperhatikan.Misalnya, warna yang tampil di media internet tidak sebagus di media cetak. Memasukkan ( upload ) foto pun ada batasannya. Jika di media cetak ukuran foto sebesar apapundapat dimasukkan, untuk situs ukuran foto maksimal 25 kilobyte.Karena, jika melebihi batas waktu tersebut, waktu downloading satu halaman situs saja akan membutuhkan waktu yang lama. Tak hanya besar foto, semakin rumit dan banyakanimasi juga dapat mempengaruhi waktu pengambilan data.

Kuncinya, Jiwa Seni

Apa latar belakang pendidikan yang harus ditempuh bila seseorang ingin menjadi web-designer ? Sampai saat ini belum ada perguruan tinggi atau institusi sederajat di Indonesia yang khusus menyediakan jurusan web-design.Namun ada beberapa tempat kursus komputer yang menyediakan program khusus untukmenjadi web-designer, seperti Digital Studio di kawasan Cideng dan Fatmawati, Jakarta.



Pembagian tingkat didasarkan pada kompleksitas perangkat lunak yang diajarkan. Untuk tingkat dasar, perangkat lunak yang diberikan adalah Dreamweaver dan Go Life, sedangkat perangkat lunak Image Ready dan Fire Works yang banyak menggunakan animasi baru diberikan pada tingkat alnjut.

Syarat untuk dapat memasuki tingka dasar jurusan web-design ini adalah penguasaan program komputer grafik fundamental seperti Basic Photoshop, Scanning, Illustrator. Sebagai pelengkap, tempat kursus ini menyediakan kelas yang dinamakan Creative Web Animation with Flash Light Motion, yang mengunakan perangkat lunak terbaru, Flash. Di sini tak hanya diajarkan pengunaannya, tetapi juga bahasa pemrograman agar animasi nya lebih interaktif.

Perkembangan teknologi di bidang komputer begitu pesat sehinggga perangkat-perangkat lunak (software ) untuk mendesain situs pun semakin banyak dan bervariasi. Untuk itu, seorang web-designer dituntut untuk terus mengikuti perkembangan zaman dan menguasai perangkat lunak versi terbaru tersebut.

Tetapi sebenarnya, penguasaaan perangkat lunak saja tidak cukup untuk memproklamirkan diri sebagai web-designer. Sama halnya dengan pelukis, sastrawan, penulis lagu atau seniman lainnya, untuk mendapatkan pengakuan bahwa karya anda bagus dan dapat diterima banyak orang, bukan hal mudah.Oleh sebab itu, satu hal yang sangat penting yang harus dimiliki seorangweb-designer adalah sense of art atau jiwa seni yang tinggi. Di siniah letak keunikan profesi ini : teknologi dan seni bergabung menjadi satu.

Profesi Yang Menjanjikan



Semakin meluasnya pengunaan internet di masyarakat , menyebabkan profesi ini pun berkembang pesat. Dulu, order pembuatan situs hanya diperoleh dari perusahan-perusahaan besar saja. Sekarang, toko-toko kecil pun sudah mulai menyadari perlunya memiliki situs sendiri karena promosi melalui internet cakupannya lebih luas dan tak terbatas. Melihat respon masyarakat yang begitu besar terhadap internet sebagai salah satu media informasi, perkembangan profesi ini di masa mendatang cukup mendatang.

Berap penghasilan seorang web-designer ? Pengalaman dan jam terbang membedakan ‘harga’ seorang web-designer. Gaji pokok seorang web-designer yang bernaung pada suatu perusahaan , bisa berkisar antara dua sampai lima juta rupiah, ditambah berbagai tunjangan yang berlaku di perusahaan itu ( kesehatan, THR, dan lain-lain ). Tetapi, seorang web-designer yang bekerja freelance bisa memasang harga hingga 15 juta rupiah untuk mengerjakan suatu proyek , tidak termasuk biaya pembelian tempat ( domain )

Belajar web-design sendiri

Anda dapat belajar secara otodidak dan mencoba sendiri di rumah. Siapa tahu anda berpotensi menjadi seorang web-designer. Caranya :

* Coba kunjungi www.geocities.com atau HYPERLINK “http://www.homepage.com” www.homepage.com
* Untuk mencoba secara offline, tersedia perangkat lunak dasar seperti Frontpage, yang menyediakan berbagai fasilitas mulai dari pilihan warna, tulisan, template ( cetakan ) untuk memasukkan foto , sampai kerangka situs yang ingin anda buat.
* Buku-buku praktis yang mengajarkan langkah demi langkah pembuatan situs pun banyak tersedia di toko buku.

Teori 'Otak Dengkul' Bikin Robot Jalan Cepat


Jakarta - Ilmuwan di Jerman berhasil menemukan cara untuk membuat robot berjalan mirip manusia. Bukan hanya mirip, robot ini pun bisa berjalan cepat dibandingkan robot serupa yang sudah ada.

Robot itu bernama Runbot, sebuah robot berkaki dua berukuran kecil yang bisa bergerak sejarak tiga kali panjang kakinya dalam satu detik. Ini hanya sedikit lebih lambat dari kecepatan manusia saat berjalan dengan cepat.

Robot ini menggunakan teori 'otak dengkul' yang dikemukakan pertama kali oleh NIkolai Bernstein pada era 1930-an. Teori itu pada intinya mengemukakan bahwa otak manusia (yang ada di kepala) tidak melulu memproses cara berjalan.

Otak, ujar Bernstein, hanya bekerja saat berjalan dari satu permukaan ke permukaan lain, misalnya dari lantai ke rumput, atau saat permukaan tidak rata. Selebihnya, kemampuan berjalan ditangani oleh 'otak' alias syaraf-syaraf di tulang punggung dan kaki, termasuk di dengkul.

Dengan menerapkan teori tersebut, Profesor Florentin Woergoetter dan tim dari Universitas Gottingen, Jerman, berhasil membuat Runbot. Tim Woergoetter mencakup ilmuwan dari berbagai latar belakang, termasuk Poramate Manoonpong, Tao Geng, Tomas Kulvicius dan Bernd Porr.

Bukan Robot Kikuk

Saat berjalan menuju sebuah tanjakan, Woergoetter mengatakan, 'otak dengkul' Runbot akan menganggap tidak ada masalah. Namun ketika tubuh Runbot terjatuh karena gaya gravitasi menariknya ke belakang sistem 'otak atas' Runbot akan mendeteksinya dan melakukan perubahan.

Selanjutnya, ujar Woergoetter, perubahan itu akan diterapkan ke 'otak dengkul' sehingga 'otak atas' tak perlu terus menerus melakukan proses. "Sulitnya pada robot, adalah menerapkan gerakan pada waktu yang tepat --dalam hitungan milidetik-- agar tidak jatuh," paparnya.

Runbot memiliki cara jalan yang berbeda dengan robot populer seperti Asimo, atau sejenisnya. "Robot-robot itu adalah pejalan kinematis, mereka berjalan selangkah demi selangkah dan memperhitungkan setiap sudut setiap milidetik," ia menjelaskan.

Melalui teknologi kecerdasan buatan dan rekayasa robotika, Woergoetter mengatakan proses rumit itu memang bisa dilakukan. "Namun sangat kikuk. Manusia tidak berjalan seperti itu. Mesin-mesin besar itu menghentak bagai robot, kami mau membuat robot yang berjalan seperti manusia," ujarnya.

Saat ini tim tersebut sedang memikirkan bagaimana menerapkan Runbot untuk membuat robot yang berukuran lebih besar. Runbot juga akan dikembangkan agar reaksinya lebih cepat dan lebih adaptif. ( wsh / wsh )

Robot Pemain Biola

TOKYO, JUMAT - Toyota Motor Corp. memamerkan sebuah robot yang mampu memainkan biola dengan lihai. Robot tersebut hanya satu di antara robot-robot humanoid yang dikembangkan untuk membantu pekerjaan manusia sehari-hari di pabrik, kantor, rumah sakit, rumah tinggal, hingga jalanan kota.


Dalam konferensi pers yang digelar di Jepang, Kamis (6/12), Toyota menampilkan dua robot baru, masing-masing disebut ’robot untuk mobilitas’ dan ’robot pemain biola’. Robot untuk mobilitas didesain sebagai kendaraan jarak dekat. Bentuknya mirip kursi roda dengan kemampuan manuver menghadapi rintangan dan halangan serta dikendalikan jarak jauh untuk menjemput pemiliknya hingga sisi tempat tidur.

Sementara, robot pemain biola lebih ditampilkan kelihaiannya sebagai robot humanoid. Robot berwarna putih yang berkaki dua dan setinggi 152 centimeter itu menyuguhkan instrumentalia lagu Pomp and Circumstance, mars yang sering dimainkan saat upacara wisuda di Jepang.

"Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, kami akan memulai pengujian awal dan menilai bisnis apa yang membuthkannya," ujar Presiden Toyota, Katsuaki Watanabe. Dalam cetak birunya yang diberi judul Global Vision 2020, Toyota menempatkan robotika sebagai salah satu bisnis inti (core business) mulai tahun 2020.

Riset dan pengembangan di bidang robotika akan ditingkatkan dengan menambah jumlah insinyur ahli menjadi 200 orang dalam tiga tahun ke depan. Fasilitas riset teknologi robot di salah satu pabrik Toyota di Jepang mulai dibangun tahun depan. Toyota juga akan mengajak universitas dan pemerintah untuk mengembangkan aplikasi praktis memanfaatkan robot-robot buatannya, termauk dengan perusahaan swasta lainnya.

Langkah Toyota mewarnai persaingan teknologi robot humanoid yang juga diminati sejumlah perusahaan teknologi lainnya. Honda Motor Co. dengan robot Asimo adalah salah satu pelopor humanoid yang sudah memanfaatkannya untuk membantu aktivitas manusia, seperti melayani tamu atau menjadi resepsionis.

Di Jepang, pengembangan robot yang semakin pintar didorong kebutuhan tenaga pembantu. Penduduk Jepang diperkirakan akan didominasi lansia di atas usia 65 tahun - hingga 40 persen dari total populasi - pada tahun 2055.

Berkenalan dengan PaPeRo, Si Robot Kecil

Pernahkah Anda mendengar nama PaPero? Ya, PaPeRo atau kependekan dari Partner-Type Personal Robot merupakan robot produksi NEC Jepang yang memang didesain khusus untuk mendampingi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Riset dan Pengembangan PaPeRo sendiri masih terus dalam proses yang berkelanjutan. NEC sendiri mulai mengembangkan teknologi Robot semenjak tahun 1997. Visi NEC tentang robot itu sendiri adalah berusaha menjawab pertanyaan, “Apa itu Robot”, dan “Apa hubungan antara Robot dan Manusia”.
PaPeRo memang menarik. Desainnya yang kecil dan lucu membuat PaPeRo menarik untuk dilihat dan sangat “menggoda” untuk dijadikan mainan. Kemampuan dasar dari robot kecil ini rupanya bermacam-macam. PaPeRo dapat mengenali wajah manusia, mengenali suara manusia, mempunyai respon kepribadian adaptif berdasarkan situasi lingkungannya, spontanitas aksi, dan membantu perkembangan riset AI juga tentunya.
Membantu Manusia
Fungsi utamanya memang untuk memberikan bantuan pada manusia seperti memberi info kondisi cuaca hari ini, jadwal si kegiatan si pemilik, dan menjadi mainan atau alat hiburan. Kemampuan yang PaPeRo miliki ini tentu saja merupakan kombinasi dari beberapa aspek dari wilayah Artificial Intelligence, khususnya di bidang pattern recognition. Dengan melihat PaPeRo, kita akan lebih mudah menggambarkan bagaimana sebenarnya ilmu face dan speech recognition diaplikasikan.
Setidaknya, ada 5 inti teknologi yang menjadi basis pembangun PaPeRo ini:
1. Intelligence Technology
2. Identification Technology
3. Speech Recognition Technology
4. Sensor Technology
5. Software Platform Technology
Di laboratorium tempat saya melakukan penelitian, kebetulan 2 bidang speech dan video (image sequence) recognition inilah yang menjadi titik berat penelitian para mahasiswanya. Dan salah satu riset yang berkaitan dengan PaPeRo ini dilakukan oleh seorang mahasiswi PhD dari Polandia yakni berkaitan dengan differensiasi antara noise dengan speech sehingga diharapkan mesin atau robot (dalam hal ini PaPeRo) dapat mengenali suara manusia walaupun berada di lingkungan yang cukup penuh dengan noise. Metode yang digunakan adalah modifikasi dari Hidden Markov Model yakni Factorial Hidden Markov Model.
Masih banyak aspek teknologi yang bisa dikembangkan untuk membuat si robot kecil ini bertambah “pintar” dan lucu juga tentunya. Mungkin di masa depan, jika kita kesepian di rumah, akan ada si robot kecil PaPeRo yang dapat menemani dan menghilangkan rasa bosan kita.
Untuk melihat bagaimana PaPeRo beraksi secara langsung berikut link YouTube yang bisa diakses:
-PaPeRo Memberikan Arah: http://www.youtube.com/watch?v=iq6aFpsADIY
-PaPeRo Bernyanyi: http://www.youtube.com/watch?v=3z_gcxG2Z0o
-PaPeRo di Pameran(1): http://www.youtube.com/watch?v=knVMv299OqY
-PaPeRo di Pameran(2): http://www.youtube.com/watch?v=oTZS5nZUnZA
PaPeRo memang cukup pintar dan lucu, namun juga, karena sistem yang dikembangkan masih belum sempurna benar, bagi yang pernah mencobanya langsung, akan mendapatkan kesan kalau Si Robot Kecil ini masih sedikit “tulalit”.

Rahasia Para Robot Juara



Cepat Pindahkan Muatan.

DEPTH4 terdiri atas lima robot. Satu manual, empat otomatis. Namun, dalam pertandingan yang kontes yang diadakan di Universitas Indonesia 4-5 Juni lalu, tim ini meninggalkan dua robot otomatisnya.

Yang dimaksud manual, kendalinya lewat joystick dari tangan manusia. Jadi, mirip dengan remote control mainan. Hanya, saja belum ada koneksi wireless.

Robot manual ini dapat mengangkut muatan berupa builder blocks (stereofoam setinggi 30 senti) dan memindahkannya ke skybridge tower setinggi 2,4 meter. Meski hanya berupa rangka alumunium, cara kerja robot ini mirip forklift. Ambil, angkat, bawa, dan masukkan.


Kecepatan robot ini setara dengan kecepatan jogging orang dewasa. Sebab, di dalamnya dipasang Pulse Width Modulation (PWM) yang dimodifikasi agar DEPTH4 bisa lari dengan cepat. Gerak robot ini didapat dari empat pasang batere kering bertotal listrik DC 24 volt. Saking cepatnya, driver-nya harus berlari kecil untuk mengikuti gerak DEPTH4.

Sementara, robot otomatis adalah robot yang dimensinya lebih kecil dari robot manual. Gerakannya dikendalikan oleh sensor-sensor. Robot ini sudah tidak lagi menggunakan joystick, melainkan menggunakan sensor garis dan rotary encoder.

Sensor garis dibuat dari gabungan rangkaian photo diode dengan led superbright. Fungsi sensor ini memantulkan cahaya dari line (biasanya berupa selotip putih) yang dipancarkan oleh transceiver dan diterima oleh receiver. Setelah, cahaya dari line ditangkap, tugas microcontroller-lah yang mengatur robot tersebut akan berjalan ke mana.

Sebelumnya, pemetaan koordinat line di lapangan harus dihitung terlebih dahulu. Fungsinya, untuk memberi tahu pada koordinat berapa robot otomatis ini harus berhenti dan mengeluarkan berupa builder blocks.

Sensor rotary encoder memiliki fungsi mengatur robot agar berhenti pada jarak tertentu. Jadi, tidak menggunakan line sebagai lintasannya.

Sensor ini digunakan DEPTH4 pada robot otomatis kedua. Robot tidak perlu susah-susah menemukan tower dengan sensor garis untuk menaruh builder blocks. Namun, robot akan berhenti pada jarak yang dikendaki, membuka jembatannya, dan memuntahkan tumpanganya untuk kemudian menaruh builder blocks. Total, mereka menghabiskan uang sebesar Rp 10 juta untuk DEPTH4. (yud)

"Kelelawar" Pemadam Api

aL-Ashry memang layak jadi juara dalam Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2006. Sebab, ia mampu dengan cerdas memadamkan api.

Pada peragaannya di KCRI, robot ini dapat menyusuri lintasan yang berisi beberapa kamar dan menemukan kamar mana yang berisi sumber api. Kemudian, aL-Ashry akan mematikan api tadi dengan kipasnya. Sumber api diwakili oleh lilin. Cara kerja robot ini memanfaatkan sensor ultrasonik dan UVtron.

Ultrasonik berfungsi menjaga jarak dengan dinding agar tidak menabrak. Robot ini mengadaptasi cara kelelawar terbang di malam hari. Ia akan mengeluarkan sinyal suara ultrasonik dengan frekuensi di atas ambang frekuensi pendengaran manusia sehingga tidak dapat terdengar. Kemudian, sinyal tersebut dipantulkan kembali ke robot. Dengan begitu, pergerakannya tidak memanfaatkan lintasan.

Seperti halnya DEPTH4, pasokan energi pada aL-Ashry juga memanfaatkan DC bertegangan 24 volt. Tegangan tadi digunakan untuk menggerakan motor dan seluruh sistem rangkaian.

Sedang UVtrone berfungsi mendeteksi keberadaan api, bukan mendeteksi thermal (panas). aL-Ashry memasang dua sensor UVtrone di tubuh robotnya. Satu UVtrone terbuka yang memastikan ada api dalam ruangan. UVtrone lain untuk memfokuskan di mana letak sumber api berada. Jika kerja UVtrone masih optimal, robot ini bahkan bisa mendeteksi keberadaan api dalam jarak lima meter.

Dengan begitu, ketika akan masuk ke dalam ruangan, UVtrone terbuka bekerja terlebih dahulu. Jika memang tidak ada api di salah satu kamar, robot ini tidak akan masuk. Namun, jika memang ada lilin menyala, robot tersebut akan masuk kemudian memfokuskan sumber api berada.

Begitu mendapatkan posisi yang tepat, robot akan berputar 180 derajat. Sebab, posisi kipas yang berfungsi mematikan api bertolak belakang dengan posisi UVtrone. Lalu, barulah kipas berputar untuk mematikan api. Bila api belum mati, robot tidak akan meninggalkan kamar tersebut.

Bila diumpamakan, UVtrone adalah indera aL-Ashry. Sedangkan otaknya adalah microcontroller yang sudah diisi data-data program lewat software CodeVision AVR dengan bahasa pemprograman C++.

CodeVision inilah yang digunakan sebagai compiler programmer. Jadi, pengguna tinggal memasukkan data-data ke mana robot ini akan membelok dan bagaimana bentuk lintasannya.

Robot yang proses pembuatannya menghabiskan dana Rp 15 juta ini juga dilengkapi sistem kompas. Jadi, ketika diletakkan di sembarang tempat, robot tersebut akan tahu letak utara atau selatan. Karena itu, ia mampu berbelok dengan halus, tanpa harus berhenti dan berputar terlebih dahulu.

RoboT Dansa


Tokyo - Di Jepang, perkembangan robot memang cukup pesat. Mulai dari robot pembantu hingga robot pengganti dokter. Kini, robot yang mampu berdansa pun hadir.

Para ilmuwan dari University of Tokyo telah berhasil menciptakan robot yang bisa mengikuti gerakan penari manusia. Ya, robot yang bisa berdansa seperti layaknya manusia.

Pembuatan robot HRP-2 bipedal yang bisa berdansa tersebut digagas oleh Shin'ichiro Nakaoka dan dibantu oleh rekan-rekan dari universitas Tokyo. Teknologi yang digunakan adalah teknologi penangkap gerakan, sehingga gerakan dansa seseorang bisa terekam dan segera diikuti oleh sang robot.

Walau kemampuan robot itu bisa dikatakan tidak meragukan, namun ada beberapa hal yang menjadi problem. Yaitu mem-program sang robot agar tetap dapat mengikuti gerakan yang sulit namun dengan keseimbangan yang tetap baik.

Seperti dilansir Vnunet dan dikutip detikINET, Sabtu (11/8/2007), tak lama lagi, dunia akan menyaksikan robot tersebut menari tarian balet 'Swan Lake'. Namun, menurut para ilmuwan, robot ini tidak bisa mengikuti melakukan balet yang seringkali loncat dan membiarkan kedua kakinya di udara beberapa kali.

Hingga saat ini, robot tersebut telah didemonstrasikan dan menari tarian tradisional Jepang, 'Aizu-Bandaisan' yang banyak mengunakan gerakan badan daripada kaki.

Rabu, 12 Desember 2007

CSS

Cascading Style Sheets (CSS) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C).

CSS digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman web untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang ditulis dengan HTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi dokumen (yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat meningkatkan aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada stuktur isi.

CSS memungkinkan halaman yang sama untuk ditampilkan dengan cara yang berbeda untuk metode presentasi yang berbeda, seperti melalui layar, cetak, suara (sewaktu dibacakan oleh browser basis-suara atau pembaca layar), dan juga alat pembaca braille. Halaman HTML atau XML yang sama juga dapat ditampilkan secara berbeda, baik dari segi gaya tampilan atau skema warna dengan menggunakan CSS.